Hubungan 7 unsur budaya dengan 3 wujudnya..Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yang terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: lisan dan tulisan.
5. Kesenian yang meliputi: seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vocal, music, bangunan, kesusastraan, dan drama.
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi, transportasi, peralatan
komunikasi, peralatan konsumsi dalam bentuk wadah, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung
dan perumahan, dan senjata.
Tujuh Unsur Budaya dan Hubungannya dengan Tiga Wujudnya:
1. Bahasa
Gagasan: Membudayakan kembali bahasa Jawa/ bahasa Krama di masyarakat Jawa.
Implementasi:
a. Penghilangan stigma bahwa bahasa Jawa/ bahasa Krama adalah bahasa orang desa atau masyarakat rendahan.
b. Mempraktekan bahasa Krama dengan 3 M, yaitu: mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai saat ini juga.
c. Penanaman sejak dini pentingnya bahasa Jawa/ bahasa Krama pada anak.
d. Pemahaman pada siswa tentang pentingnya bahasa Krama ke orang tua maupun ke orang lain yang lebih tua sebagai bentuk sopan santun dan tepa slira.
e. Pengadaan lomba yang bernuansa bahasa Jawa/ bahasa Krama yang diadakan di sekolah dan kesepakatan adanya hari tertentu khusus untuk berbahasa Jawa/ bahasa Krama.
f. Dialog antara guru dan orang tua siswa pada kesempatan-kesempatan tertentu untuk membahas kerja sama dan komitmen dalam pembiasaan bahasa Krama pada keluarga.
Hasil:
a. Masyarakat Jawa terbiasa berbahasa Jawa/ bahasa Krama di keluarga, yang lambat laun akan melestarikan budaya berbahasa krama.
b. Hilangnya stigma buruk masyarakat terhadap bahasa Jawa/ bahasa Krama.
c. Bahasa Jawa/ bahasa Krama sulit untuk punah karena banyak orang yang melestarikannya.
d. Masuknya bahasa Jawa/ bahasa Krama sebagi salah satu mata pelajaran maupun ekstrakulikuler menyebabkan banyaknya anak yang semakin mengenal dan mempelajari bahasa ini. Tentu dikemudian hari jika nilai-nilai moral yang terkandung di dalam bahasa ini benar-benar dihayati dan dilaksanakan, terwujudlah masyarakat Jawa yang nJawani dan jati diri masyarakat Jawa akan diakui dan dihargai moleh Indonesia maupun mancanegara.
2. Sistem Pengetahuan
Gagasan: Mengaktifkan penelitian di kalangan mahasiswa.
Implementasi:
a. Menumbuhkan nuansa berpikir kritis di kelas, lingkungan kampus dan meluas ke berbagai aspek kehidupan, sehingga mahasiswa tidak terbiasa menerima apa yang disampaikan orang lain secara mentah-mentah, namun dikaji dulu dari berbagai aspek.
b. Mengoptimalkan alat bantu penelitian yang selalu dibutuhkan, yaitu 1) bahasa, 2) statistik, 3) logika dan 4) perpustakaan.
Dalam melakukan penelitian, kita memerlukan kemampuan berbahasa yang baik, karena penelitian yang kita lakukan akan kita presentasikan kepada orang lain. Bahasa yang dimaksud ialah Bahasa Indonesia yang baku dan ilmiah. Bahasa yang digunakan harus jelas atau tidak ambigu sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
Statistik adalah alat satu-satunya yang dapat digunakan untuk menganalisa data-data atau informasi yang kita kumpulkan selama kita melakukan penelitian. Statistik juga kita gunakan untuk mengubah data-data kedalam bentuk angka-angka yang dapat dimengerti oleh pembaca dan dapat diuji validitasnya. Tanpa statistik penelitian kita hanya kalimat-kalimat yang sulit untuk diuji kebenarannya.
Logika berpikir ilmiah, adalah alur berpikir yang sistematis dan logis. Sistematis artinya kita berpikir dan menulis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang jelas, alur pemikiran yang urut, dan melakukan kegiatan yang sesuai. Logis artinya pemahaman suatu masalah didasarkan pada akal yang benar. Hal penting lain ialah obyektif yaitu tidak ada keberpihakan dalam memahami suatu masalah yang kita teliti.
Seorang peneliti bergantung pada sumber-sumber bahan kajiannya, oleh karena itu peneliti memerlukan alat bantu perpustakaan yang merupakan tempat dimana kita dapat memperoleh buku yang menyediakan informasi.
c. Menumbuhkan etika penelitian pada setiap penelitian mahasiswa agar hpenelitian yang dihasilkan disamping berguna bagi orang banyak, juga tidak merugikan atau membohongi orang lain.
1) Seorang peneliti harus jujur dan terhadap masalah yang diteliti, tidak boleh memalsu data untuk kepentingan-kepentingan tertentu (subjektif).
2) Peneliti harus selalu menyebutkan sumber-sumber dari mana dia mendapatkan data atau informasi-informasi yang dia gunakan. Hal ini terkait dengan hak cipta intelektual.
3) Peneliti harus melindungi / menyembunyikan data-data responden yang digunakan sebagai obyek penelitian. Responden harus tetap anonim, artinya hanya informasinya saja yang disebutkan tetapi identitasnya tidak boleh dibeberkan.
d. Memaksimalkan kinerja UKM penelitian yang ada di faku;ltas maupun tingkat universitas untuk memotivasi mahasiswa dalam mengikuti event penelitian yang ada seperti PKM. Pelatihan-pelatihan juga harus di maksimalkan oleh UKM ini.
Hasil:
a. Mahasiswa tidak diragukan lagi intelektualitasnya dengan mengembangkan budaya berpikir kritis, pemikiran mahasiswa tentang sesuatupun akan lebih berkembang daripada ketika ia menerima sesuatu tanpa dikaji dulu.
b. Tercipta penemuan-penemuan baru atau inovasi yang tentunya berguna bagi kehidupan masyarakat luas hasil dari kretifitas penelitian mahasiswa.
c. Kegiatan UKM menajdi wadah pembimbing serta penuntun bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian, disamping hal menyangkut penelitian, UKM pastinya kan menjadi ruang-ruang diskusi sehingga banyak pemikiran-pemikiran baru yang dihasilkan.
d. Dengan penambahan fasilitas penelitian, asset yang dimiliki oleh Universitas tentunya bertambah.
e. Dengan majunya perwakilan mahasiswa dalam event-event penelitian, tentunya nama sebuah Universitas akan dikenal luas. Hal ini menghadiahkan kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa itu sendiri, almamater Universitas dan orang-orang di sekitarnya.
3. Organisasi Sosial
Gagasan: Memaksimalkan kinerja PKBI DIY yang dinaungi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) melalui PIK-KRR.
Implementasi:
a. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja dari berbagai kalangan, seperti: anak gelandangan, siswa sekolah, mahasiswa, santri pondok pesantren, kader pramuka, dan para orang tua.
b. Materi yang disampaikan dapat berupa remaja dan seksualitas meliputi pengeryian seksualitas, organ reproduksi, pubertas, mimpi basah, menstruasi, dan hal-hal lain seputar seksualitas.
c. HIV/ AIDS meliputi informasi umum tentang HIV/ AIDS, tahap perubahan HIV menjadi AIDS, penularan, Napza-HIV/AIDS-Seksualitas, pencegahan, bagaimana mengetahui, pengobatan, stigma dan diskriminasi penderita HIV/AIDS.
d. NAPZA meliputi Pengertian napza, jenis napza, penyalahgunaan napza, dan napza-hiv/aids-seksualitas, dan keterampilan sosial yang bermanfaat.
Hasil:
a. Remaja dapat memahami perubahan fisik yang terjadi, memahami alat, sistem dan proses reproduksi, menyadari perlunya kesiapan diri untuk melakukan reproduksi, memahami proses kehamilan, dan memahami mengapa remaja perlu menerapkan perilaku seksual yang bertanggung jawab.
b. Remaja dapat memahami tentang seluk beluk NAPZA, memahami tentang akibat penyalahgunaan NAPZA, dan mengenali cara-cara menjauhkan diri dari penyalahgunaan NAPZA.
c. Remaja dapat memahami seluk beluk HIV/AIDS dan memahami cara pencegahan penularan HIV/AIDS.
d. Terjadi penurunan kasus infeksi HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Wacana: Pengetahuan TI yang disalahgunakan untuk tindakan kejahatan dunia maya seperti cracker, pencurian ATM, penyebaran virus, tindak penipuan, dsb.
Gagasan: Pendidikan TI berbasis nilai sosial guna kemaslahatan umum.
Implementasi:
a. Pendidikan TI di bangku sekolah serta pemahamannya tentang pemanfaatan TI yang tepat tanpa merugikan orang lain.
b. Pelatihan sadar TI untuk semua kalangan oleh Depkominfo dan masyarakat luas.
c. Pensosialisasian kewaspadaan TI, yaitu tips and trick tentang keamanan jaringan internet.
Hasil:
a. Semua kalangan mampu mengoperasikan hal-hal yang menyangkut TI.
b. Semua kalangan menjadi sadar akan bahaya kejahatan dalam dunia maya sehingga mereka lebih nerhati-hati dalam mengunakan sumber daya yang ada di internet.
c. Masyarakat tidak lagi memasukkan identitas yang begitu lengkap pada setiap situs, seperti menuliskan alamat lengkap dan nomor telepon/ HP untuk memperkecil resiko penyalahgunaan data dan penipuan.
d. Masyarakat juga akan lebih berhati-hati dalam menggunakan e-buy yaitu jual-beli melalui website yang sudah di design untuk memudahkan transaksi antar penjual dengan pembeli, dan biasanya menggunakan media pembayaran transfer uang melalui rekening bank.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Gagasan: Menjadikan limbah sampah menjadi kerajinan yang berdaya jual tinggi (trashion= trash fashion).
Implementasi:
a. Penyadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik yang tidak dapat diuraikan oleh alam, dan
bahaya dari pembakaran sampah yang berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita ketahui, pemanasan global terjadi akibat adanya peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O).
b. Penghapusan stigma buruk masyarakat akan sampah sebagi hal yang tidak mempunyai nilai guna dan estetika untuk dimanfaatkan lagi menjadi barang lain. Cap “sampah” pada barang kerajinan yang dihasilkan juga jarus dihilangkan, karena rata-rata orang masih menganggap sebuah sandal (hasil daur ulang) tetap sebagai sampah, sehingga ia segan untuk mengeluarkan biaya yang setara dengan harga sandal rata-rata untuk membeli sandal daur ulang tersebut.
c. Pendirian balai-balai pengembangan kerajinan sampah plastik agar semakin banyak orang yang mempunyai ketrampilan dalam membuat kerajinan ini guna menunjang penghasilan ekonomi mereka.
Hasil:
a. Tercipta lapangan kerja baru yang tentunya ramah lingkungan bahkan berpartisipasi dalam pengurangan global warming.
b. Ibu-ibu rumah tangga yang tadinya tidak memiliki ketrampilan dan penghasilan dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk menambah penghasilan keluarga mereka.
c. Para pemulung juga diuntungkan dengan adanya usaha ini, karena dengan adanya usaha ini, mereka mempunyai konsumen tetap tempat ia menjual sampah plastik yang ia kumpulkan.
d. Produk daur ulang ini memperkaya khasanah produk ekonomi kreatif bermula dari hal sepele menjadi sesuatu yang besar.
6. Sistem Religi
Gagasan: Mengimplementasikan kembali nilai-nilai Islam dalam lembaga agama FPI (Front Pembela Islam) agar terjadi kerukunan antar umat Islam dan masyarakat beragama lain di Indonesia.
Implementasi:
a. Penafsiran dan penanaman nilai agama secara benar dan menyeluruh, dalam hal ini Islam kepada seluruh warga FPI.
b. Penanaman nilai-nilai tri kerukunan hidup pada setiap elemen FPI agar tidak terjadi tindakan anarkis di semua aksi turun ke jalan.
c. Perencanaan serta pengkondisian yang matang dalam setiap aksi FPI, agar resiko terjadinya kekerasan oleh oknum tertentu berkurang.
d. Komitmen oleh semua umat beragama di Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan antar umat, sehingga terjadi saling pengertian antara FPI maupun gologan lain dengan umat beragama di Indonesia.
Hasil:
a. Tercipta citra FPI yang benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
b. Adanya hubungan yang baik antara FPI dengan umat beragama lain dan juga pemerintah.
c. Aksi FPI untuk menyalurkan aspirasinya menjadi sarat dengan nilai-nilai Islam yang kedepannya menuai penghargaan dari masyarakat luas.
7. Kesenian
Gagasan: Menghidupkan kembali musik keroncong yang sudah lama tidak terdengar gaungnya.
Implementasi:
a. Mengenalkan musik keroncong pada siswa sejak usia sekolah dasar.
b. Melatih anak usia remaja untuk menguasai teknik-teknik yang ada dalam musik keroncong.
c. Memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya melalui musik keroncong.
d. Menyemarakkan kembali acara yang memuat musik keroncong baik mealalui televisi, radio, internet maupun media lainnya.
e. Mengadakan pembinaan musik keroncong di sekolah, dapat disisipkan dalam mata pelajaran kesenian maupun suatu kegiatan ekstrakulikuler tersendiri.
f. Mengadakan event-event perlombaan musik keroncong yang terbuka bagi semua kalangan dan semua kelompok umur.
g. Modifikasi pada musik keroncong, seperti adanya aliran keroncong pop, keroncong rock, atau keroncong dangdut.
Hasil:
a. Musik keroncong kembali diakui kebradaannya dan seniman-seniman keroncong dapat mengembangkan potensinya dalam berkreasi.
b. Gaung musik keroncong akan sampai ke seluruh Indonesia maupun luar negeri tidak kalah dengan gamelan maupun jenis musik-musik lain.
c. Regenerasi seniman keroncong akan berjalan seiring banyaknya orang yang menggeluti musik keroncong, karena regenerasi adalah hal yang sulit dalam music ini.
d. Tercipta variasi musik keroncong yang memberikan nilai tambah bagi musik itu sendiri dan daya tarik terhadap setiap orang yang menden
Juniey World
Ini adalah kumpulan kisah-kisah and tugas-tugas aq aja sich,,,Q suka berbagi ilmu dgn yg lain,,,,Enjoy it,,,^_^
Cari Blog Ini
Kamis, 11 Oktober 2012
Hubungan 7 Unsur Budaya dengan 3 Wujudnya
paper money
Explain About Paper Money
Saya akan menjelaskan
tentang uang. Namun yang saya jelaskan adalah uang kertas. Di seluruh
dunia pasti menggunakan uang untuk membeli segala macam kebutuhan, bahkan uang
menjadi kebutuhan paling penting jika ingin tetap hidup. Tapi apakah itu uang kertas
? Mengapa kita bekerja keras demi kertas-kertas ini? Ternyata uang kertas
dengan kertas biasa memiliki perbedaan.
I will
explain about the money. But what I have described is paper money. All over the
world would use the money to buy all kinds of needs, money becomes the most
important requirement if you want to stay alive. But is it paper? Why do we
work hard for these papers? It turns plain paper banknotes with a difference.
Uang kertas tidak mudah kusut seperti kertas biasa karena
memang dibuat dari kertas khusus, yang harus tahan sekurang-kurangnya 3500 kali
ditekuk bolak-balik, nama teknisnya 3500 double folds. Kertas ini terbuat dari
100% kapas karena harus tahan ditarik-tarik. Bagi negara Indonesia, bahan uang
kertas ini didatangkan dari luar negeri (Inggris, Perancis, Jerman atau
Belanda) lengkap dengan tanda air (water merk) dan benang pengaman dari
plastik atau almunium. Water merk dibuat untuk mencegah agar uang kertas
tersebut sulit dipalsukan.
Paper money
is not easily ruffled as regular paper because it is made from special paper,
which must hold at least 3500 times bent back and forth, the technical name of
the 3500 double folds. Paper is made from 100% cotton because they have to
withstand being dragged. For Indonesia, bills of materials were imported from
foreign countries (UK, France, Germany or the Netherlands) equipped with an
asterisk (water brands) and the security thread of plastic or aluminum. Water
brand is made to prevent it hard to forge banknotes.
Jenis tinta yang digunakan ini akan berpendar atau bercahaya
bila dilihat dengan menggunakan lampu ultraviolet, karena itu tinta ini disebut
sebagai fluorescent ink. Semua uang kertas modern mempergunakan fluorescent ink
sebagai bagian dari pengamannya.
This type of ink used will fluoresce
or glow when
viewed using ultraviolet light, as it is
referred to as fluorescent ink
ink. All modern
paper currency using fluorescent ink as part
of the belt.
Semua orang di dunia pasti menyukai uang, bahkan bekerja sangat keras
demi mendapatkannya,
Tapi perlu diingat walaupun segalanya butuh
uang namun uang bukanlah segalanya.
Everyone in the world
would love the money, even working very hard to
get them,
But keep in mind though all need money but money is not everything.
But keep in mind though all need money but money is not everything.
Soal dan Jawaban Kimia dasar
Tugas Kimia Dasar aq.... semoga bermanfaat ^_^
1. Mencermati
proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula,
jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur
tersebut!
Jawaban :
Tahap
I: Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi
tanah ini berfungsi untuk memekatkan air
laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media
penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.(kristalisasi)
Tahap
II: kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya
lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah
pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat.
Tahap
III: tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan
air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi ( penyaringan ). Dimana
dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang
namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar
konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. (filtrasi)
Tahap
IV: hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes
kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh
kristal-kristal garam.
2.
Mengapa petani garam Desa Teja Kula
tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur?
Jawaban
:
Karena apabila petani garam menggunakan
penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan
biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang
didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam
yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan
menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak.
Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari
merata.
3.
Garam dapur yang dihasilkan oleh petani
garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang
masih kotor tersebut?
Jawaban :
Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku
komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang
dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya
garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila
dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit .
Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya
terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan.
Pada
percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam
dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi :
a. Melarutkan
25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia (jika belum
larut menambahkan air).
b. Menyaring
larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring (membasahi kertas
saring sebelum digunakan). Menguapkan filtratnya hingga kering.
c. Membandingkan kristal garam dengan
garam sebelumnya.
4. Jelas
keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut
dalam proses pembuatan garam dapur?
Jawaban
:
Keunggulan
menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan
garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani
garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan
baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari.
Kelemahannya
jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat
musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan
cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang
dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual.
5. Sebutkan
ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya?
Jawaban
:
Ion-ion dan
molekul yang terdapat di air laut seperti :
khlor (Cl-)
55%, Natrium (Na+) 31%, kemudian sisanya Magnesium (Mg2+),
Belerang (S), dan Kalium (K+). dismping itu dalam jumlah kecil
terdapat juga Bromiun (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Barium (Ba), Silikon
(Si), Florium (F). Sulfat (8%), Magnesium (4%), kalsium(Ca2+), (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari
1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya
ialah H2O.
6. Jelaskan
senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur!
Jawaban
:
Senyawa utama yang terdapat dalam
garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam
dapur, atau halit,
adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul
NaCl. Senyawa ini adalah garam
yang paling memengaruhi salinitas laut
dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiselular.
Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
sebagai bumbu
dan pengawet
makanan. Suhu kritis (critical point) dari senyawa NaCl adalah 415oC.
Natrium klorida
|
|
Natrium Klorida
|
|
Nama lain
Garam dapur; halit
|
|
Identifikasi
|
|
[7647-14-5]
|
|
Sifat
|
|
58.44 g/mol
|
|
Penampilan
|
Tidak berwarna/berbentuk kristal putih
|
2.16 g/cm3
|
|
801 °C (1074 K)
|
|
1465 °C (1738 K)
|
|
35.9 g/100 mL (25 °C)
|
|
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) |
Tabel 1.1 Sifat
fisis dan chemist Natrium Klorida
7. Jelaskan
jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam
garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut!
Jawaban
:
·
Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam
senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi
akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron (atom
logam) dengan atom lain yang mudah menerima elektron (atom non logam ). Ikatan
yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan
negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan
sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan
elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada
penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya
elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda (yaitu muatan positif dan
negatif) dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah
melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah
menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan
Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur
golongan IA dan IIA (unsur-unsur logam) misalnya atom Na dengan nomor atom 11
akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion
natrium dengan muatan +1.
·
Jenis ikatan di dalam molekul yang
terdapat dalam air laut adalah ikatan
kovalen H2O, yaitu: ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat
pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan
hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar.
Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat
diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan
Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform
molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi (dengan sifat ini air dapat
ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan
listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron
tanpa bantuan senyawa lain). Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik
konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik (bersifat netralisasi,
pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim). Ikatan
Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis
(thermal agitation), hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih
yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri.
8. Jelaskan
partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur!
Jawaban
:
Ion adalah atom yang bermuatan
listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan
negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri
dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau
lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah ( Na+) dan (Cl-).
9. Apakah
air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan!
Jawaban
:
Air laut merupakan larutan
karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya.
Dimana larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama
(ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom,
maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
10. Proses
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut!
Jawaban :
Ada beberapa yang lazim digunakan
untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain :
ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi.
A.
Ekstraksi
Cara ini
banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam
suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu
campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar
dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur
dengan pelarut sebelumnya.Misalnya campuran dua komponen (misal A dan B)
dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat
bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang
dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y
mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi
perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B
akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal
semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu
ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat
dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang
bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap
zat padat maupun zat cair.
B. Kristalisasi
dan Rekristalisasi
Kristalisasi
merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses
penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan
rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan
rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus
cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang
lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena
garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana
terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan
tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara
perlahan-lahan.
C. Kromatografi
Kromatografi merupakan cara paling
modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan
kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat
larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang
sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah
fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran
sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah
tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut
dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran
tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa
komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang
menyerap komponen disebut adsorben atau fase tetap.Komponen yang diserap paling
kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap
paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin
jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat
dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong
berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik
destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi
menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas.
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam
tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah
pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung.
Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai
adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada
kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan
hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung
supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen
yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu
sama lain karena perbedaan daya serap kertas.
D. Destilasi
Destilasi adalah proses memisahkan
dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini
didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang
mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering
digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian
komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan
etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C
akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan. Proses
destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan
dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah
yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar
kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap. Pemisahan
menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode
tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih (labu
bundar) dan kleisen (still head) dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari
penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan
dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal
sebagai destilasi fraksional (pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi), kolom
fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu
kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan
komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui
beberapa tahapan sebagai berikut : setelah pengotor dengan titik didih yang
lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera
diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang
lebih tinggi.Bila campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan
pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari
titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan
biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya
saling berdekatan.
11. Carilah
informasi bagaimana cara pembuatan arak dari
tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali!
Jawaban :
a) Pembuatan
Arak dari tuak wayah
Proses pembuatan diawali dengan
memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung
penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak
sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses
penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15
liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa
panas.
b) Pembuatan
arak dari beras ketan
Prinsip pembuatan arak ini
sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda.
Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah
ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong
plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis (sejenis ragi)
dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan
selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses
penyulingan tuak.
12. Jelaskan
proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak
dari tuak dan dari beras ketan?
Jawaban
:
antara
arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya
proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan
akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama
melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan
ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.
13. Dalam
proses penyulingan tuak wayah atau
berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ?
Jawaban
:
Dalam penyulingan tuak atau berem
akan dihasilkan alcohol ( etanol ). Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan
alcohol dengan kadar 28 %.
14. Apakah
zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ?
Jawaban
:
Zat
yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni
atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%.
Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat
melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin
saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses
ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit.
15. Jelaskan
partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan (distilasi) tuak wayah atau berem!
Jawaban
:
Partikel
pada alkohol hanya terdiri dari molekul
alkohol (etanol) C2H5OH dan air
16. Bagaimanakan
prinsip pemisahan secara distilasi?
Jawaban :
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang
mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai
perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa.
Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang
bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih
yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses
pendinginan) sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam
penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol
dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi
dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat
destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur.
17. Apakah
tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban
:
Tuak
dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah
dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap
keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika
diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.
18. Carilah
informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar
mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan!
Jawaban
:
Nama
(Umum/Lokal/Ilmiah)
Tumbuhan
|
Famili
|
Bagian
yang
digunakan
|
Cara
Pengolahan
|
Warna yang
dihasilkan
|
![]()
Tarum/Mangsi-mangsian/
Indigofera
tinctoria L.
|
Papilionaceae
|
Daun
|
Warna biru
indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia
tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam.
Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru.
Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering.
|
Hijau
Biru
|
![]()
Mengkudu/Pace/
Morinda
citrifolia L.
|
Rubiaceae
|
Buah,
Akar
|
Pertama-tama. Cabut pohon
mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan
potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong
maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air
sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius
sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses
perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat
digunakan sebagai pewarna pada tekstil.
|
Krem,
Merah
|
19. Apakah
warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari
akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan!
Jawaban
:
Tidak, karena dapat dilihat
warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat
komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan
teknik ini adalah :
a.
Bahan dihaluskan( tanaman tarum dan akar
mengkudu ) secara terpisah dan tambahkan sedikit air.
b.
Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan
pada kertas kromatografi menggunakan lidi.
c.
Berikan jarak antara ketiga bahan yang
akan diteteskan.
d.
Kertas kromatografi dicelupkan sedikit
kedalam akuades.
e.
Kemudian amatilah perubahan yang terjadi.
Setelah
melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi.
20. Apakah
warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari
akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban
:
Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum
dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil
dari ekstrak adalah larutan
21. Sebutkan
lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban
:
a.
KAROTEN=wortel, menghasilkan
warna jingga sampai merah
b.
BIKSIN=kunyit, memberikan
warna kuning seperti mentega.
c.
KARAMEL=gula, berwarna
coklat gelap
d.
KLOROFIL=daun suji,
menghasilkan warna hijau
e. ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru
22. Pewarna
alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan
komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami
di bandingkan pewarna sintetik ?
Jawaban
:
Ø Kromatografi
merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini
didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam
fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam
terhadap fase gerak yang sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan
dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen
campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal.
Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih
cepat.Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain
.Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase
bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase
tetap.Komponen yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling
lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat.
Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin
sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan
mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat
dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi.Berdasarkan
jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi
kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi
yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa
padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat
di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi
yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya.
Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil
kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat
sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar
eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas.
Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan
daya serap kertas.
No
|
Keunggulan
Pewarna Alami
|
Kelemahan
Pewarna Alami
|
1
|
tidak merusak
lingkungan
|
Dalam
proses pembuatan tidak praktis
|
2
|
Terbuat
dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya
|
Variasi
warnanya sedikit
|
3
|
Waranya
tidak mencolok/ terang
|
|
4
|
Harganya
relatif mahal
|
|
5
|
Ketersediaannya
terbatas
|
No
|
Keunggulan
Pewarna Sintetik
|
Kelemahan
Pewarna Sintetik
|
1
|
memperbaiki variasi warna
|
Tidak ramah lingkungan, karena
tidak bisa di proses oleh mikroorganisme.
|
2
|
Warna yang dihasilkan cantik dan indah.
|
|
3
|
mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya,
udara, perubahan suhu dan kelembaban
|
|
4
|
Harganya
relatif murah
|
|
5
|
menguatkan warna yang terjadi secara alami
|
23. Apakah
air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah
suspensi? Jelaskan
Jawaban :
a. Air laut termasuk
kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut
beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini
tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garam(ion-ion
penyusunya)
b. Arak termasuk
kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah atau berem (beras ketan) yang bersifat
homogen.
c. Tuak merupakan
koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara
makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan
mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.
d. Ekstraks pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen.
24. Mengapa
kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan
mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil.
Jelaskan proses yang terjadi!
Jawaban
:
Karena kapur barus mengalami
penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih
dahulu dalam ruang terbuka (suhu kamar). Gas ini akan menempel pada serat kain
sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat.
25. Kapur
barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan
iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara
pemurnian yang dapat dilakukan!
Jawaban:
SUBLIMASI
Pada umumnya
perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau
kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke
keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur
yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal
tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang
dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang
rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika
belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal
monoklin (seperti bentuk jarum).
Sublimasi
merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga
dihasilkan sublimat (sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang
terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke
fasa gas dan kembali ke fasa padat.). Sublimasi adalah peristiwa penguapan
secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi
dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa
kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang
baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan.
26. Proses
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian
komponen-komponen campuran tersebut!
Jawaban
:
1.
Proses
Pemisahan
a.
Memisahkan zat padat dari suatu suspensi
Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) atau sentrifugasi
(pemusingan).
1. Penyaringan
Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya
menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan
menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air.
2. Sentrifugasi
Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya
sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung
reaksi kemudian disentrifugasi (dipusingkan). Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan
gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi
akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi (dituang
secara hati-hati) atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat
dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi.
1. Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan
meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik
didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam
dari air laut.
2. Kristalisasi (pengkristalan)
Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut
mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan.
PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan
penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi
diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang
kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan
pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam
dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan
kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan.
c. Memisahkan zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah.
1. Distilasi (penyulingan)
Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti
pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya
apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih
tinggi), Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut
2. Distilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit
dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi
bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi
berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi
terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap
yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih
volatil(atsiri=mudah menguap) sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak
dalam kondensat.
Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air.
d. Memisahkan campuran dua jenis padatan
Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan
a. Sublimasi
Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim
dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari
campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap
sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin
murni.
b. Pelarutan
Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan
dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu
komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran
dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat
dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan
filtrat
e. Kromatografi
e. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner (fase tetap) dan lainnya berupa fase mobil (face bergerak). Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap (teradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat.
Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna.
2. Proses
Pemurnian
A. Ekstraksi
Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan
suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain .
Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan
lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak
bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen (misal A
dan B) dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak
dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa
yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X
dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y
tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka
A dan B akan terpisah makin sempurna.Sering kali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal
semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi,
kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut.Ekstraksi dapat dilakukan
berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan
dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat
maupun zat cair.
B. Rekristalisasi
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang
panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah
dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian
sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke
depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.
Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan.
Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan.
C.
Kristalisasi
adalah suatu
teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak
senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan.
Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih
dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta
perlahan-lahan sampai terbentuk kristal.
Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh
pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.
Langganan:
Postingan (Atom)