Cari Blog Ini

Kamis, 11 Oktober 2012

Hubungan 7 Unsur Budaya dengan 3 Wujudnya

Hubungan 7 unsur budaya dengan 3 wujudnya..
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yang terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: lisan dan tulisan.
5. Kesenian yang meliputi: seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vocal, music, bangunan, kesusastraan, dan drama.
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi, transportasi, peralatan
komunikasi, peralatan konsumsi dalam bentuk wadah, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung
dan perumahan, dan senjata.
Tujuh Unsur Budaya dan Hubungannya dengan Tiga Wujudnya:

1. Bahasa
Gagasan: Membudayakan kembali bahasa Jawa/ bahasa Krama di masyarakat Jawa.
Implementasi:
a. Penghilangan stigma bahwa bahasa Jawa/ bahasa Krama adalah bahasa orang desa atau masyarakat rendahan.
b. Mempraktekan bahasa Krama dengan 3 M, yaitu: mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai saat ini juga.
c. Penanaman sejak dini pentingnya bahasa Jawa/ bahasa Krama pada anak.
d. Pemahaman pada siswa tentang pentingnya bahasa Krama ke orang tua maupun ke orang lain yang lebih tua sebagai bentuk sopan santun dan tepa slira.
e. Pengadaan lomba yang bernuansa bahasa Jawa/ bahasa Krama yang diadakan di sekolah dan kesepakatan adanya hari tertentu khusus untuk berbahasa Jawa/ bahasa Krama.
f. Dialog antara guru dan orang tua siswa pada kesempatan-kesempatan tertentu untuk membahas kerja sama dan komitmen dalam pembiasaan bahasa Krama pada keluarga.
Hasil:
a. Masyarakat Jawa terbiasa berbahasa Jawa/ bahasa Krama di keluarga, yang lambat laun akan melestarikan budaya berbahasa krama.
b. Hilangnya stigma buruk masyarakat terhadap bahasa Jawa/ bahasa Krama.
c. Bahasa Jawa/ bahasa Krama sulit untuk punah karena banyak orang yang melestarikannya.
d. Masuknya bahasa Jawa/ bahasa Krama sebagi salah satu mata pelajaran maupun ekstrakulikuler menyebabkan banyaknya anak yang semakin mengenal dan mempelajari bahasa ini. Tentu dikemudian hari jika nilai-nilai moral yang terkandung di dalam bahasa ini benar-benar dihayati dan dilaksanakan, terwujudlah masyarakat Jawa yang nJawani dan jati diri masyarakat Jawa akan diakui dan dihargai moleh Indonesia maupun mancanegara.

2. Sistem Pengetahuan
Gagasan: Mengaktifkan penelitian di kalangan mahasiswa.
Implementasi:
a. Menumbuhkan nuansa berpikir kritis di kelas, lingkungan kampus dan meluas ke berbagai aspek kehidupan, sehingga mahasiswa tidak terbiasa menerima apa yang disampaikan orang lain secara mentah-mentah, namun dikaji dulu dari berbagai aspek.
b. Mengoptimalkan alat bantu penelitian yang selalu dibutuhkan, yaitu 1) bahasa, 2) statistik, 3) logika dan 4) perpustakaan.
Dalam melakukan penelitian, kita memerlukan kemampuan berbahasa yang baik, karena penelitian yang kita lakukan akan kita presentasikan kepada orang lain. Bahasa yang dimaksud ialah Bahasa Indonesia yang baku dan ilmiah. Bahasa yang digunakan harus jelas atau tidak ambigu sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
Statistik adalah alat satu-satunya yang dapat digunakan untuk menganalisa data-data atau informasi yang kita kumpulkan selama kita melakukan penelitian. Statistik juga kita gunakan untuk mengubah data-data kedalam bentuk angka-angka yang dapat dimengerti oleh pembaca dan dapat diuji validitasnya. Tanpa statistik penelitian kita hanya kalimat-kalimat yang sulit untuk diuji kebenarannya.
Logika berpikir ilmiah, adalah alur berpikir yang sistematis dan logis. Sistematis artinya kita berpikir dan menulis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang jelas, alur pemikiran yang urut, dan melakukan kegiatan yang sesuai. Logis artinya pemahaman suatu masalah didasarkan pada akal yang benar. Hal penting lain ialah obyektif yaitu tidak ada keberpihakan dalam memahami suatu masalah yang kita teliti.
Seorang peneliti bergantung pada sumber-sumber bahan kajiannya, oleh karena itu peneliti memerlukan alat bantu perpustakaan yang merupakan tempat dimana kita dapat memperoleh buku yang menyediakan informasi.
c. Menumbuhkan etika penelitian pada setiap penelitian mahasiswa agar hpenelitian yang dihasilkan disamping berguna bagi orang banyak, juga tidak merugikan atau membohongi orang lain.
1) Seorang peneliti harus jujur dan terhadap masalah yang diteliti, tidak boleh memalsu data untuk kepentingan-kepentingan tertentu (subjektif).
2) Peneliti harus selalu menyebutkan sumber-sumber dari mana dia mendapatkan data atau informasi-informasi yang dia gunakan. Hal ini terkait dengan hak cipta intelektual.
3) Peneliti harus melindungi / menyembunyikan data-data responden yang digunakan sebagai obyek penelitian. Responden harus tetap anonim, artinya hanya informasinya saja yang disebutkan tetapi identitasnya tidak boleh dibeberkan.
d. Memaksimalkan kinerja UKM penelitian yang ada di faku;ltas maupun tingkat universitas untuk memotivasi mahasiswa dalam mengikuti event penelitian yang ada seperti PKM. Pelatihan-pelatihan juga harus di maksimalkan oleh UKM ini.
Hasil:
a. Mahasiswa tidak diragukan lagi intelektualitasnya dengan mengembangkan budaya berpikir kritis, pemikiran mahasiswa tentang sesuatupun akan lebih berkembang daripada ketika ia menerima sesuatu tanpa dikaji dulu.
b. Tercipta penemuan-penemuan baru atau inovasi yang tentunya berguna bagi kehidupan masyarakat luas hasil dari kretifitas penelitian mahasiswa.
c. Kegiatan UKM menajdi wadah pembimbing serta penuntun bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian, disamping hal menyangkut penelitian, UKM pastinya kan menjadi ruang-ruang diskusi sehingga banyak pemikiran-pemikiran baru yang dihasilkan.
d. Dengan penambahan fasilitas penelitian, asset yang dimiliki oleh Universitas tentunya bertambah.
e. Dengan majunya perwakilan mahasiswa dalam event-event penelitian, tentunya nama sebuah Universitas akan dikenal luas. Hal ini menghadiahkan kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa itu sendiri, almamater Universitas dan orang-orang di sekitarnya.

3. Organisasi Sosial
Gagasan: Memaksimalkan kinerja PKBI DIY yang dinaungi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) melalui PIK-KRR.
Implementasi:
a. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja dari berbagai kalangan, seperti: anak gelandangan, siswa sekolah, mahasiswa, santri pondok pesantren, kader pramuka, dan para orang tua.
b. Materi yang disampaikan dapat berupa remaja dan seksualitas meliputi pengeryian seksualitas, organ reproduksi, pubertas, mimpi basah, menstruasi, dan hal-hal lain seputar seksualitas.
c. HIV/ AIDS meliputi informasi umum tentang HIV/ AIDS, tahap perubahan HIV menjadi AIDS, penularan, Napza-HIV/AIDS-Seksualitas, pencegahan, bagaimana mengetahui, pengobatan, stigma dan diskriminasi penderita HIV/AIDS.
d. NAPZA meliputi Pengertian napza, jenis napza, penyalahgunaan napza, dan napza-hiv/aids-seksualitas, dan keterampilan sosial yang bermanfaat.
Hasil:
a. Remaja dapat memahami perubahan fisik yang terjadi, memahami alat, sistem dan proses reproduksi, menyadari perlunya kesiapan diri untuk melakukan reproduksi, memahami proses kehamilan, dan memahami mengapa remaja perlu menerapkan perilaku seksual yang bertanggung jawab.
b. Remaja dapat memahami tentang seluk beluk NAPZA, memahami tentang akibat penyalahgunaan NAPZA, dan mengenali cara-cara menjauhkan diri dari penyalahgunaan NAPZA.
c. Remaja dapat memahami seluk beluk HIV/AIDS dan memahami cara pencegahan penularan HIV/AIDS.
d. Terjadi penurunan kasus infeksi HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Wacana: Pengetahuan TI yang disalahgunakan untuk tindakan kejahatan dunia maya seperti cracker, pencurian ATM, penyebaran virus, tindak penipuan, dsb.
Gagasan: Pendidikan TI berbasis nilai sosial guna kemaslahatan umum.
Implementasi:
a. Pendidikan TI di bangku sekolah serta pemahamannya tentang pemanfaatan TI yang tepat tanpa merugikan orang lain.
b. Pelatihan sadar TI untuk semua kalangan oleh Depkominfo dan masyarakat luas.
c. Pensosialisasian kewaspadaan TI, yaitu tips and trick tentang keamanan jaringan internet.
Hasil:
a. Semua kalangan mampu mengoperasikan hal-hal yang menyangkut TI.
b. Semua kalangan menjadi sadar akan bahaya kejahatan dalam dunia maya sehingga mereka lebih nerhati-hati dalam mengunakan sumber daya yang ada di internet.
c. Masyarakat tidak lagi memasukkan identitas yang begitu lengkap pada setiap situs, seperti menuliskan alamat lengkap dan nomor telepon/ HP untuk memperkecil resiko penyalahgunaan data dan penipuan.
d. Masyarakat juga akan lebih berhati-hati dalam menggunakan e-buy yaitu jual-beli melalui website yang sudah di design untuk memudahkan transaksi antar penjual dengan pembeli, dan biasanya menggunakan media pembayaran transfer uang melalui rekening bank.

5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Gagasan: Menjadikan limbah sampah menjadi kerajinan yang berdaya jual tinggi (trashion= trash fashion).
Implementasi:
a. Penyadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik yang tidak dapat diuraikan oleh alam, dan
bahaya dari pembakaran sampah yang berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita ketahui, pemanasan global terjadi akibat adanya peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O).
b. Penghapusan stigma buruk masyarakat akan sampah sebagi hal yang tidak mempunyai nilai guna dan estetika untuk dimanfaatkan lagi menjadi barang lain. Cap “sampah” pada barang kerajinan yang dihasilkan juga jarus dihilangkan, karena rata-rata orang masih menganggap sebuah sandal (hasil daur ulang) tetap sebagai sampah, sehingga ia segan untuk mengeluarkan biaya yang setara dengan harga sandal rata-rata untuk membeli sandal daur ulang tersebut.
c. Pendirian balai-balai pengembangan kerajinan sampah plastik agar semakin banyak orang yang mempunyai ketrampilan dalam membuat kerajinan ini guna menunjang penghasilan ekonomi mereka.
Hasil:
a. Tercipta lapangan kerja baru yang tentunya ramah lingkungan bahkan berpartisipasi dalam pengurangan global warming.
b. Ibu-ibu rumah tangga yang tadinya tidak memiliki ketrampilan dan penghasilan dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk menambah penghasilan keluarga mereka.
c. Para pemulung juga diuntungkan dengan adanya usaha ini, karena dengan adanya usaha ini, mereka mempunyai konsumen tetap tempat ia menjual sampah plastik yang ia kumpulkan.
d. Produk daur ulang ini memperkaya khasanah produk ekonomi kreatif bermula dari hal sepele menjadi sesuatu yang besar.

6. Sistem Religi
Gagasan: Mengimplementasikan kembali nilai-nilai Islam dalam lembaga agama FPI (Front Pembela Islam) agar terjadi kerukunan antar umat Islam dan masyarakat beragama lain di Indonesia.
Implementasi:
a. Penafsiran dan penanaman nilai agama secara benar dan menyeluruh, dalam hal ini Islam kepada seluruh warga FPI.
b. Penanaman nilai-nilai tri kerukunan hidup pada setiap elemen FPI agar tidak terjadi tindakan anarkis di semua aksi turun ke jalan.
c. Perencanaan serta pengkondisian yang matang dalam setiap aksi FPI, agar resiko terjadinya kekerasan oleh oknum tertentu berkurang.
d. Komitmen oleh semua umat beragama di Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan antar umat, sehingga terjadi saling pengertian antara FPI maupun gologan lain dengan umat beragama di Indonesia.
Hasil:
a. Tercipta citra FPI yang benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
b. Adanya hubungan yang baik antara FPI dengan umat beragama lain dan juga pemerintah.
c. Aksi FPI untuk menyalurkan aspirasinya menjadi sarat dengan nilai-nilai Islam yang kedepannya menuai penghargaan dari masyarakat luas.

7. Kesenian
Gagasan: Menghidupkan kembali musik keroncong yang sudah lama tidak terdengar gaungnya.
Implementasi:
a. Mengenalkan musik keroncong pada siswa sejak usia sekolah dasar.
b. Melatih anak usia remaja untuk menguasai teknik-teknik yang ada dalam musik keroncong.
c. Memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya melalui musik keroncong.
d. Menyemarakkan kembali acara yang memuat musik keroncong baik mealalui televisi, radio, internet maupun media lainnya.
e. Mengadakan pembinaan musik keroncong di sekolah, dapat disisipkan dalam mata pelajaran kesenian maupun suatu kegiatan ekstrakulikuler tersendiri.
f. Mengadakan event-event perlombaan musik keroncong yang terbuka bagi semua kalangan dan semua kelompok umur.
g. Modifikasi pada musik keroncong, seperti adanya aliran keroncong pop, keroncong rock, atau keroncong dangdut.
Hasil:
a. Musik keroncong kembali diakui kebradaannya dan seniman-seniman keroncong dapat mengembangkan potensinya dalam berkreasi.
b. Gaung musik keroncong akan sampai ke seluruh Indonesia maupun luar negeri tidak kalah dengan gamelan maupun jenis musik-musik lain.
c. Regenerasi seniman keroncong akan berjalan seiring banyaknya orang yang menggeluti musik keroncong, karena regenerasi adalah hal yang sulit dalam music ini.
d. Tercipta variasi musik keroncong yang memberikan nilai tambah bagi musik itu sendiri dan daya tarik terhadap setiap orang yang menden

paper money

Explain About Paper Money
Saya akan menjelaskan  tentang uang. Namun yang saya jelaskan adalah uang kertas. Di seluruh dunia pasti menggunakan uang untuk membeli segala macam kebutuhan, bahkan uang menjadi kebutuhan paling penting jika ingin tetap hidup. Tapi apakah itu uang kertas ? Mengapa kita bekerja keras demi kertas-kertas ini? Ternyata uang kertas dengan kertas biasa memiliki perbedaan.
I will explain about the money. But what I have described is paper money. All over the world would use the money to buy all kinds of needs, money becomes the most important requirement if you want to stay alive. But is it paper? Why do we work hard for these papers? It turns plain paper banknotes with a difference.

Uang kertas tidak mudah kusut seperti kertas biasa karena memang dibuat dari kertas khusus, yang harus tahan sekurang-kurangnya 3500 kali ditekuk bolak-balik, nama teknisnya 3500 double folds. Kertas ini terbuat dari 100% kapas karena harus tahan ditarik-tarik. Bagi negara Indonesia, bahan uang kertas ini didatangkan dari luar negeri (Inggris, Perancis, Jerman atau Belanda) lengkap dengan tanda air (water merk) dan benang pengaman dari plastik atau almunium. Water merk dibuat untuk mencegah agar uang kertas tersebut sulit dipalsukan.
Paper money is not easily ruffled as regular paper because it is made ​​from special paper, which must hold at least 3500 times bent back and forth, the technical name of the 3500 double folds. Paper is made from 100% cotton because they have to withstand being dragged. For Indonesia, bills of materials were imported from foreign countries (UK, France, Germany or the Netherlands) equipped with an asterisk (water brands) and the security thread of plastic or aluminum. Water brand is made to prevent it hard to forge banknotes.

Jenis tinta yang digunakan ini akan berpendar atau bercahaya bila dilihat dengan menggunakan lampu ultraviolet, karena itu tinta ini disebut sebagai fluorescent ink. Semua uang kertas modern mempergunakan fluorescent ink sebagai bagian dari pengamannya.
This type of ink used will fluoresce or glow when viewed using ultraviolet light, as it is referred to as fluorescent ink ink. All modern paper currency using fluorescent ink as part of the belt.

Semua orang di dunia pasti menyukai uang, bahkan bekerja sangat keras demi mendapatkannya,
Tapi perlu diingat walaupun segalanya butuh uang namun uang bukanlah segalanya.
Everyone in the world would love the money, even working very hard to get them,
But keep in mind
though all need money but money is not everything.

Soal dan Jawaban Kimia dasar

Tugas Kimia Dasar aq.... semoga bermanfaat ^_^
1.      Mencermati proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula, jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur tersebut!
Jawaban :
Tahap I: Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi tanah ini  berfungsi untuk memekatkan air laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.(kristalisasi)
Tahap II: kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat.
Tahap III: tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi ( penyaringan ). Dimana dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. (filtrasi)
Tahap IV: hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh kristal-kristal garam.

2.      Mengapa petani garam Desa Teja Kula tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur?
Jawaban :
Karena apabila petani garam menggunakan penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak. Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari merata.

3.      Garam dapur yang dihasilkan oleh petani garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang masih kotor tersebut?
Jawaban :
Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan.
Pada percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi :
a. Melarutkan 25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia (jika belum larut menambahkan air).
b. Menyaring larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring (membasahi kertas saring sebelum digunakan). Menguapkan filtratnya hingga kering.
c.  Membandingkan kristal garam dengan garam sebelumnya.

4.      Jelas keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut dalam proses pembuatan garam dapur?
Jawaban :
Keunggulan menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari.
Kelemahannya jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual.

5.      Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya?
Jawaban :
Ion-ion dan molekul yang terdapat di air laut seperti :
khlor (Cl-) 55%, Natrium (Na+) 31%, kemudian sisanya Magnesium (Mg2+), Belerang (S), dan Kalium (K+). dismping itu dalam jumlah kecil terdapat juga Bromiun (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Barium (Ba), Silikon (Si), Florium (F). Sulfat (8%), Magnesium (4%), kalsium(Ca2+),  (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya ialah H2O.

6.      Jelaskan senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur!
Jawaban :
Senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Suhu kritis (critical point) dari senyawa NaCl adalah 415oC.

Natrium klorida
Gambar
Natrium Klorida
Nama lain
Garam dapur; halit
Identifikasi
[7647-14-5]
Sifat
58.44 g/mol
Penampilan
Tidak berwarna/berbentuk kristal putih
2.16 g/cm3
801 °C (1074 K)
1465 °C (1738 K)
Kelarutan dalam air
35.9 g/100 mL (25 °C)
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada
temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)
Tabel 1.1 Sifat fisis dan chemist Natrium Klorida

7.      Jelaskan jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut!
Jawaban :
·                Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam) dengan atom lain yang mudah menerima elektron (atom non logam ). Ikatan yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda (yaitu muatan positif dan negatif) dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur golongan IA dan IIA (unsur-unsur logam) misalnya atom Na dengan nomor atom 11 akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion natrium dengan muatan +1.
·           Jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut adalah ikatan kovalen H2O, yaitu: ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar. Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi (dengan sifat ini air dapat ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron tanpa bantuan senyawa lain). Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik (bersifat netralisasi, pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim). Ikatan Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis (thermal agitation), hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri.

8.      Jelaskan partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur!
Jawaban :
Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah               ( Na+) dan (Cl-).

9.      Apakah air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan!
Jawaban  :
Air laut merupakan larutan karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya. Dimana larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.

10.  Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut!
Jawaban :
Ada beberapa yang lazim digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain : ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi.
A.                 Ekstraksi
Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut sebelumnya.Misalnya campuran dua komponen (misal A dan B) dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair.
B.  Kristalisasi dan Rekristalisasi
 Kristalisasi merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan.


C.  Kromatografi
Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase tetap.Komponen yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas.

D.  Destilasi
Destilasi adalah proses memisahkan dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan.  Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap.  Pemisahan menggunakan destilasi  sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih (labu bundar) dan kleisen (still head) dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal sebagai destilasi fraksional (pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi), kolom fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : setelah pengotor dengan titik didih yang lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang lebih tinggi.Bila campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya saling berdekatan.



11.  Carilah informasi bagaimana cara pembuatan arak dari tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali!
Jawaban :
a)      Pembuatan Arak dari tuak wayah
Proses pembuatan diawali dengan memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15 liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa panas.
b)      Pembuatan arak dari beras ketan
Prinsip pembuatan arak ini sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda. Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis (sejenis ragi) dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses penyulingan tuak.

12.  Jelaskan proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak dari tuak dan dari beras ketan?
Jawaban :
antara arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

13.  Dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ?
Jawaban :
Dalam penyulingan tuak atau berem akan dihasilkan alcohol ( etanol ). Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan alcohol dengan kadar 28 %.

14.  Apakah zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ?
Jawaban :
Zat yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%. Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit.

15.  Jelaskan partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan (distilasi) tuak wayah atau berem!
Jawaban :
Partikel pada alkohol hanya terdiri dari molekul alkohol (etanol) C2H5OH dan air

16.  Bagaimanakan prinsip pemisahan secara distilasi?
Jawaban :

Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses pendinginan) sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung  atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur.

17.  Apakah tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban :
Tuak dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.


18.  Carilah informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan!
Jawaban :




Nama
(Umum/Lokal/Ilmiah)
Tumbuhan

Famili
Bagian
yang
digunakan

Cara
Pengolahan

Warna yang
dihasilkan

Tarum/Mangsi-mangsian/
Indigofera tinctoria L.








Papilionaceae





Daun

Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering.






Hijau
Biru
Mengkudu/Pace/
Morinda citrifolia L.




Rubiaceae




Buah,
Akar

Pertama-tama. Cabut pohon mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat digunakan sebagai pewarna pada tekstil.







Krem,
Merah


19.  Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan!
Jawaban :
Tidak, karena dapat dilihat warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan teknik ini adalah :
a.       Bahan dihaluskan( tanaman tarum dan akar mengkudu ) secara terpisah dan tambahkan sedikit air.
b.      Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan pada kertas kromatografi menggunakan lidi.
c.       Berikan jarak antara ketiga bahan yang akan diteteskan.
d.      Kertas kromatografi dicelupkan sedikit kedalam akuades.
e.       Kemudian amatilah  perubahan yang terjadi.
Setelah melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi.

20.  Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban :
Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil dari ekstrak adalah larutan

21.  Sebutkan lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
a.       KAROTEN=wortel, menghasilkan warna jingga sampai merah
b.      BIKSIN=kunyit, memberikan warna kuning seperti mentega.
c.       KARAMEL=gula, berwarna coklat gelap
d.      KLOROFIL=daun suji, menghasilkan warna hijau
e.       ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru



22.  Pewarna alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami di bandingkan pewarna sintetik ?
Jawaban :
Ø  Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase tetap.Komponen yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi.Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas.




No
Keunggulan Pewarna Alami
Kelemahan Pewarna Alami
1
tidak merusak lingkungan
Dalam proses pembuatan tidak praktis
2
Terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya
Variasi warnanya sedikit
3

Waranya tidak mencolok/ terang
4

Harganya relatif mahal
5

Ketersediaannya terbatas



No
Keunggulan Pewarna Sintetik
Kelemahan Pewarna Sintetik
1
memperbaiki variasi warna
Tidak ramah lingkungan, karena tidak bisa di proses oleh mikroorganisme.
2
Warna yang dihasilkan cantik dan indah.

3
mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban

4
Harganya relatif murah

5
menguatkan warna yang terjadi secara alami



23.  Apakah air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah suspensi? Jelaskan
Jawaban :
a. Air laut termasuk kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garam(ion-ion penyusunya)
b. Arak termasuk kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah  atau berem (beras ketan) yang bersifat homogen.
c. Tuak merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.
d. Ekstraks  pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen.

24.       Mengapa kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil. Jelaskan proses yang terjadi!
Jawaban :
Karena kapur barus mengalami penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih dahulu dalam ruang terbuka (suhu kamar). Gas ini akan menempel pada serat kain sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat.

25.       Kapur barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara pemurnian yang dapat dilakukan!
Jawaban:
 SUBLIMASI
Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin (seperti bentuk jarum).
Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat (sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gas dan kembali ke fasa padat.). Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan.

26.  Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran tersebut!
Jawaban :
1.      Proses Pemisahan
a.      Memisahkan zat padat dari suatu suspensi
Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) atau sentrifugasi (pemusingan).

1. Penyaringan
Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air.

2. Sentrifugasi
Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disentrifugasi (dipusingkan). Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi (dituang secara hati-hati) atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya.

b. Memisahkan zat padat dari larutan
Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi.



1. Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dari air laut.

2. Kristalisasi (pengkristalan)
Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan.

c. Memisahkan zat cair

Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah.

1. Distilasi (penyulingan)
Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi), Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut

2. Distilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih volatil(atsiri=mudah menguap) sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondensat.
Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air.

d. Memisahkan campuran dua jenis padatan

Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan
a. Sublimasi
Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin murni.

b. Pelarutan
Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan filtrat

e. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner (fase tetap) dan lainnya berupa fase mobil (face bergerak). Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap (teradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat.
Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna.


2.      Proses Pemurnian

A. Ekstraksi
Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen (misal A dan B) dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin sempurna.Sering kali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut.Ekstraksi dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair.


B. Rekristalisasi
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.
Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan.

C. Kristalisasi
adalah suatu teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta perlahan-lahan sampai terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.